RETRET
Sebuah Pengantar[1]
Oleh : Pdt. Stanley R. Rambitan
Retret menjadi salah satu bentuk program yang populer dan penting di kalangan gereja. Acara ini umumnya menjadi program rutin bidang-bidang kategorial (yaitu Komisi Anak, Remaja, Pemuda, Bapak, Komisi Ibu dan juga Majelis Jemaat), yang diadakan secara rutin setiap tahun. Untuk mengetahui sedikit banyak tentang Retret, di bawah ini akan dipaparkan seluk-beluk menyangkut Retret.
Pengertian dan Maksud Retret
Kata ‘Retret’ berasal dari kata dalam bahasa Inggris ‘retreat’, yang berarti menarik diri atau mengasingkan diri. Dari arti hurufiah itu, diambil pengertian yang dipakai secara umum yaitu menarik diri atau mengasingkan diri dari keramaian atau dari kesibukan rutin dan pergi ke suatu tempat yang tersendiri dan sepih selama waktu tertentu untuk beristirahat atau untuk memusatkan perhatian pada hal-hal atau tugas pelayanan khusus. Secara khusus, Retret yang dilakukan oleh lembaga keagamaan atau gereja diartikan sebagai kegiatan mengasingkan diri dengan maksud untuk pembinaan atau pemeliharaan spiritual atau iman anggota jemaat.
Sebagai salah satu bentuk kegiatan penting, Retret menjadi alat sekaligus metode pembinaan jemaat yang dilakukan gereja untuk membentuk, membina dan memelihara iman dan kepribadian kristiani anggota jemaat. Pola pembinaan melalui Retret ini telah dilakukan oleh Yesus beserta murid-muridNya. Cukup sering Yesus mengajak dan bersama murid-muridNya meninggalkan keramaian dengan tugas dan pelayanan mereka dan mengasingkan diri atau pergi ke tempat tersendiri dan sunyi. Di tempat ini mereka berdoa, menyanyikan pujian-pujian dan bercakap-cakap tentang hidup dan pelayanan mereka selanjutnya. (Lihat: Mat 6:31; Mark 3:7 dan 13; 4:1; 6:46-47; 9:2; dan 14:32).
Fungsi Retret
Retret perlu dilakukan di tempat tersendiri dan sepih, bebas dar gangguan keramaian manusia atau kebisingan lain agar peserta dapat betul-betul berkonsentrasi kepada kegiatan itu. Dengan begitu para peserta dapat memusatkan perhatian, melihat dengan cermat persoalan-persoalan yang menjadi pergumulan dalam acara itu, lalu melihat visi-visi baru. Peserta juga dapat memusatkan perhatian pada bentuk-bentuk program yang meningkatkan pertumbuhan dan penyegaran iman mereka.
Sehubungan dengan hal di atas, secara khusus, Retret dapat berfungsi sebagai ajang yang menyebabpan peserta mengalami pencerahan dan pertobatan serta membuat komitment untuk hidup baru. Di sini Retret dapat membuat peserta membarui sikap dan tingkah laku dalam hubungan mereka dengan sesama dan khususnya dengan Tuhan. Retret dapat juga menjadi tempat mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri, baik secara pribadi di dalam diri masing-masing yang dilakukan melalui perenungan-perenungan pribadi, maupun di dalam kelompok melalui peran yang dimainkan di dalam setiap kegiatan. Peserta dapat menemukan kemampuan-kemampuan atau talenta-talenta baru di dalam diri mereka dan di dalam kelompok. Di samping itu, Retret berfungsi sebagai jembatan pertemuan para peserta dan di sini mereka dapat menjalin hubungan yang lebih pribadi dan akrab; dengan fungsi ini, mereka dapat membicarakan masalah-masalah yang dihadapi, baik pribadi maupun gereja dan masyarakat.
Retret dan Problematikanya
Retret adalah kegiatan yang besar dan memiliki tingkat kesulitan-kesulitan yang tinggi. Banyak hal yang besar dilibatkan di dalamnya, yaitu waktu, tenaga dan dana. Pertama, waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan acara ini tidak hanya pada saat pelaksanaannya yang umumnya berkisar 3 hari tetapi juga waktu yang diperlukan untuk melakukan segala persiapan dan juga evaluasinya. Waktu ini tidak hanya berkisar minggu-an tapi bulanan. Karena itu tentu acara Retret ini sudah harus dipersiapkan jauh hari sebelum pelaksanaannya. Juga lebih luas lagi, persiapan ini tidak hanya menyangkut hal-hal tehnis pelaksanaannya yang umumnya dipikirkan dan dilaksanakan oleh panitia, tetapi juga hal-hal yang prinsipil, yaitu topik atau hal-hal yang akan ditekankan dalam acara itu dan juga termasuk kesiapan atau mempersiapkan para peserta. Kedua, tenaga tentu diperlukan untuk mengurus atau merencanakan dan melaksanakan kegiatannya. Di sini pernan panitia akan sangat menentukan. Di saming itu, diperlukan bantuan dari pihak-pihak yang terkait seperti para pemimpin atau pembinan jemaat (pendeta atau anggota Majelis). Ketiga, dana juga menjadi faktor sangat penting untuk pelaksanaan Retret. Umumnya, dana Retret tidaklah sedikit karena acara ini biasanya diadakan di tempat yang khusus dengan biaya yang besar. Di sini biaya akomodasi dan transportasi serta berbagai keperluan administratif lainnya tentu sangat besar. Ini tentu tidak hanya dibebankan kepada kas jemaat atau pembatyaran para peserta. Diperlukan sumber-sumber dana lain dan karena itu perlu ada usaha-usaha pencarian dana. Kecuali jika kondisi keuangan gereja atau para peserta sangat mencukupi. Kekurangan atau kecukupan pada tiga hal di atas akan mempengaruhi kegagalan atau keberhasilan Retret itu.
Hal lain yang dapat menjadi permasalahan pada Retret adalah ‘out put’ atau hasil yang tampak. Ada dua kemungkinan hasil Retret itu, yaitu yang positif, yaitu apabila tujuan tercapai, dan kedua yang negatif, yaitu apabila tujuan tidak tercapai. Hasil yang positif ditunjukkan oleh beberapa hal. Pertama, acara belangsung sesuai rencana; kedua peserta menunjukan sikap dan prilaku yang diharapkan baik ditunjukkan ketika acara selesai dan juga selanjutnya di dalam kehidupan pribadi di dalam bergereja dan bermasyarakat. Hasil negatif ditunjukkan oleh sikap dan prilaku yang tidak sesuai dengan tujuan Retret itu. Hasil negatif dapat juga terlihat dalam hal bahwa walaupun hasil langsung sudah terlihat ketika acara selesai tetapi ketika hidup bergereja, para peserta Retret menjadi kelompok yang eksklufif atau menjadi sombong rohani karena merasa bahwa mereka merasa sebagai orang-orang khusus.
Evaluasi
Dalam setiap evaluasi, ada saja kelebihan dan kekurang yang ditunjukkan. Ini adalah suatu hal yang wajar. Pujian dan usulan untuk mengadakan retret selanjutnya atau sesering mungkin akan disampaikan jika hal-hal positif diungkapkan. Namun sebaliknya, akan ada penilaian negatif terhadap Retret jika hal-hal buruk atau hasil negatiflah yang diperlihatkan. Satu hal yang penting adalah bahwa keberhasilan atau kegagalan sebuah acara Retret tidak hanya tergantung pada satu pihak, seperti panitia, atau peserta atau nara sumber, atau lokasi atau akomodasi. Hal-hal itu tergantung pada seluruh pihak yang terlibat di dalamnya. Bahkan keadaan atau lingkunagn jemaat dan berbagai pergumulan dan persoalannya yang berada jauh dari tempat Retret dapat mempengaruhi berhasil-tidaknya Retret yang diadakan. Oleh karena itu, memang sangatlah perlu untuk memberi perhatian utama pada perencanaan.
[1] Disampaikan pada acara Retreat GKO Perum Klender Jakarta, Jumat, 07 Maret 2008, di Wisma Manado Cisarua.
menarik bapak Pendeta
ReplyDelete